Minggu, 14 Agustus 2011

Massage atau Pemijatan

Dalam Ilmu Fisioterapi Massage sering digunakan dalam menangani pasien dengan berbagai masalah.
Pengertian Massage adalah Terapi manipulasi pd jaringan lunak tubuh utk menormalkan jaringan tersebut

   Indikasi Massage

  1. Mengurangi cairan Interstitel sendi
  2. Meningkatkan sirkulasi pd otot yg paralisis
  3. Memulihkan otot yg tegang
  4. Mobilisasi jaringan yg terjadi perlengketan
  5. Mengurangi Nyeri,Spasme Otot
  6. Melepaskan sekret(seperti pd obstruksi kronis pulmonal)
  7. Membuat Relaksasi
  8. Mengurangi Nyeri pd myofacial pain syndrome
 
 KontraIndikasi Massages
  1.     Radang akut pd kulit,jaringan lunak/sendi yg disebabkan oleh bakteri seperti             Phlebitis
  2.     Luka yg Terbuka
  3.     Luka Bakar
  4.     Nerve entrapment seperti carpal tunnel syndrome,bursitis,reamatoid & gout,rematic fibrosis,panniculitis,arterioskelerosis,trobosis vena,emboli,
  5.    Varises vena yg kena
  6.     Fraktur
  7.     Keganasan
 
Jenis-jenis MASSAGE
         Manipulasi Stroking
Light Stroking
Deep centripetal stroking (efflurage)
Compression Movements
Kneading(Kneading,Picking Up,Wringing,Petrissage)
Friction
Percussion Movement
Tapotement(Hacking,Clapping,Beating,Pounding,Tapping)
             Shaking dan Vibration
 

Apa itu Ilmu Fisioterapi ?

Fisioterapi merupakan ilmu yang menitik beratkan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi alat gerak/fungsi tubuh yang terganggu yang kemudian diikuti dengan proses/metode terapi gerak.
Menurut Departemen Kesehatan Indonesia. Fisioterapi adalah suatu pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk individu dan atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara, dan memulihkangerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak dan komunikas. Fisioterapi melayani berbagai bidang yaitu :
  1. Fisioterapi Pediatrik
  2. Fisioterapi Muskuloskeletal
  3. Fisioterapi NeuroMuskuler
  4. Fisioterapi KardioPulmonal
  5. Fisioterapi Geriatri
  6. Fisioterapi Integumen (Kulit)
  7.  Fisioterapi Olahraga




Jumat, 12 Agustus 2011

Masalah Sakit Pinggang pada Ibu Hamil

Seorang Fisioterapis sangat berperan dalam segala bentuk fungsi gerak manusia termasuk juga dalam masalah ibu hamil. Seorang dengan Kehamilan Trimester 2 dan 3 sering mengalami sakit pinggang yang menyebabkan seorang ibu tidak dapat berdiri atau berjalan lama. Masalah Sakit Pinggang ini sering tidak ditangani secara maksimal oleh Tenaga Medis Lainnya. Disiini lah Peran seorang Fisioterapis harus lah berperan dalam mengurangi sakit Pinggang itu.
Data Statistik
Di antara 180 Ibu hamil yang diteliti, 87 (± 48%) orang
mempunyai keluhan nyeri pinggang bawah; 36 orang di
antaranya mempunyai keluhan yang bersifat refered pain pada
satu tungkai dan 18 orang lainnya mengenai pada kedua
tungkai yang dikenal dengan ischias dalam kehamilan (Suharto,2001)
CARA MENGATASI NYERI PINGGANG BAWAH
SAAT KEHAMILAN

Untuk mengatasi nyeri pinggang bawah yang timbul pada
48 Cermin Dunia Kedokteran No. 133, 2001
ibu hamil, perlu dilakukan beberapa teknik latihan, sebagai
berikut:
1) Persiapan latihan.
− Pakaian pasien sebaiknya menggunakan pakaian latihan.
− Posisi pasien diatur sedemikian rupa dengan rileks.
2) Sebelum melakukan latihan perlu dilakukan gerakangerakan
kecil pemanasan pada pinggang dan tungkai
secara pelan dan lembut.
3) Pelaksanaan.
Latihan ini dilakukan 5 sampai dengan 7 detik dan diulang
10 kali setiap session latihan. Namun harus juga diperhatikan
kemampuan dan daya tahan pasien, apabila pasien merasa lelah
maka harus diistirahatkan.
4) Tujuan latihan ini adalah:
a) Untuk mengurangi rasa nyeri pada pinggang bawah.
b) Merileksasikan otot-otot belakang pinggang.
c) Memelihara jarak gerak sendi pelvic dan lumbosacral.
d) Memperkuat otot-otot perut dan dasar panggul dalam
membantu proses pendorongan bayi ke luar.

Latihan 1.
Duduklah bersila pada lantai, punggung dilemaskan.
Lakukanlah sikap duduk seperti ini sebanyak mungkin. Posisi
ini akan membantu memperkuat otot-otot paha. Bila merasa
lelah setelah duduk seperti ini, rentangkan kedua tungkai
sebentar, lalu goyang-goyangkan dan kembali ke sikap bersila
itu.
Latihan 2.
Duduklah di lantai dan rapatkan kedua telapak kaki anda
satu sama lain, kemudian tariklah kaki/tumit sedekat mungkin
dengan badan anda. Letakkan tangan pada masing-masing paha
dan lakukanlah penekanan secara perlahan-lahan. Akan terasa
otot-otot di sebelah dalam paha tertarik.
Latihan 3.
Berbaring terlentang, kedua lengan berada di sisi tubuh.
Lakukan pernapasan bersih dalam-dalam. Kini angkatlah
tungkai kanan perlahan-lahan, rapatkanlah jari-jari kaki anda,
dan bernapas perlahan-lahan lewat hidung. Perhatikan agar
kedua sendi lutut tetap lurus, lalu bengkokkan kaki, turunkan
tungkai perlahan-lahan dan bersamaan gerakan ini hembuskan
napas lewat mulut dan bibir. Ulangi latihan ini pada tungkai
yang kiri. Perhatikan agar gerak pernapasan selaras dengan
gerakan mengangkat dan menurunkan tungkai; rapatkan jarijari
kaki pada saat tungkai diangkat dan bengkokkan kaki
kepada saat diturunkan, jagalah agar kedua tungkai selalu
dalam sikap lurus.
Latihan 4.
Berbaring terlentang, rentangkan kedua lengan tegak lurus
terhadap badan. Lakukanlah pernapasan bersih dalam-dalam.
Kemudian angkat tungkai kanan, rapatkan jari-jari kaki dan
tarik napas lewat hidung. Lanjutkan prosedur ini dengan
membengkokan kaki anda, dan turunkan tungkai ke sebelah
kanan sementara menghembuskan napas keluar lewat mulut.
Rentangkan tungkai sedapat mungkin mendekati lengan yang
terentang. Kemudian rapatkan jari-jari kaki, tarik napas lewat
hidung dan angkatlah tungkai, bengkokkan kaki dan turunkan
tungkai ke lantai sementara menghembuskan napas keluar
lewat mulut. Ulangi proses ini pada tungkai kiri. Perhatikan
agar bagian panggul yang berlawanan dengan tungkai yang
digerakkan tetap datar dan menempel pada lantai.
Latihan 5.
Berbaring terlentang dan tekuk kedua lutut sehingga
telapak kaki melekat rapat pada lantai. Rapatkan punggung
termasuk kedua belah bahu pada lantai. Bersamaan dengan itu,
tariklah otot-otot perut sebelah bawah dan biarkan pantat anda
sedikit terangkat dari lantai, kemudian lepaskan. Latihan ini
harus dilakukan dengan pernapsan yang teratur, mulailah
menarik napas, lalu hembuskan keluar perlahan-lahan lewat
mulut; sementara menghembuskan napas rapatkanlah
punggung pada lantai, tegangkan otot-otot perut; tarik napas
ketika melemaskan punggung dan perut.(Suharto,2001)